Pengikut

Hujan yang mengguyur kota Jakarta selama tiga hari berturut-turut belakangan telah menaikkan secara drastis digit air di aliran sungai Ciliwung. Masyarakat di bantaran sungai mulai terlihat bersiap-siap menghadapi berbagai kemungkinan. beberapa posko mulai didirikan dan mobil polisi sesekali tampak berpatroli di sekitar lokasi rawan banjir.

Sekretariat Nasional Aliansi Petani Indonesia (API) yang berada tepat di sebelah kanan aliran sungai pun tak luput dari sergapan ciliwung. Air meluber nyaris menyentuh bagian dapur yang berhadapan langsung dengan teras belakang sekre. Dua orang voluntir API, loji dan Fuad yang sengaja begadang hingga dini hari pertama saat hujan badai terjadi secara langsung dapat memantau perkembangan ketinggian air sungai dari balkon berlantai kayu di bagian belakang hingga pagi menjelang. Saat itu, sekitar jam satu dini hari digit air memang telah meningkat cukup signifikan. Terdengar kentongan peringatan siaga dari perkampungan tetangga dipukul bertalu-talu. Saat itu hujan masih turun dengan derasnya disertai angin yang berhembus cukup kencang, membentuk berbagai bebunyian menakutkan mengingat rimbunan pohon bambu yang menjorok ke arah sungai bergesekan keras dengan arus sungai berwarna coklat yang bergerak dengan cepat.

Pagi harinya air perlahan mulai surut, tapi beberapa waktu kemudian hujan kembali seperti ditumpahkan dari langit dan keadaan nyaris tak berubah hingga malam menjelang dan demikian seterusnya hingga hari ketiga. Kalaupun hujan kemudian berhenti, hal tersebut tak berlangsung terlalu lama. Selain itu, kabar juga terdengar dari Bogor bahwa hujan telah pula mengguyur kota itu. Tak pelak sikap ekstra hati-hati sangat diperlukan bila sampai ada kiriman tiba-tiba..

Sebuah posko siaga banjir warga di jalan Slamet Riyadi IV telah didirikan tepat di depan sekretariat API. Puluhan sepeda motor mulai tampak diparkir di sana dan jumlahnya masih terus bertambah.

“Rumah-rumah penduduk di RT sebelah sudah mulai terendam hingga selutut”, kata seorang bapak warga kampung di tengah kesibukannya mengatur posisi parkir sepeda motor. Ditanya kemungkinan banjir ini membesar dan air meluap hingga ke posko sebagaimana pernah terjadi di tahun 2007, bapak tersebut hanya tersenyum,

“mungkin…”, sahutnya ringan.

Mungkin. Mungkin para penghuni seknas API juga musti tetap bersiaga setiap saat hingga keadaan benar-benar aman sambil tetap melanjutkan aktivitas mempersiapkan acara MUNAS API yang akan dihelat tidak lama lagi. Yang pasti, saat ini mereka masih tampak sibuk memindahkan berbagai barang ke tempat-tempat yang lebih tinggi.[Dzi]

Diposting oleh Aliansi Petani Indonesia Kamis, 15 Januari 2009

3 komentar

  1. Anonim Says:
  2. hi friend!! U have a very cool site here....would U mind if we exchange links? ^_^

     
  3. Anonim Says:
  4. Happy Wednesday! Bloghoppin' here... Hey, I have an interesting tutorial for you that I have written myself. It is about adding Adsense on your Single Post in XML template. I hope you'll like it! God Bless you!

     
  5. Unknown Says:
  6. Plz... bisa tukeran link? untuk website saya http://warnadunia.com
    nanti link blogmu saya masukkan di 5 semua blog milik saya: winsolu.wordpress.com, asianherbal.blogspot.com, padhepokananime.blogspot.com, senopatiarthur.wordpress.com, tamasya-tamasya.blogspot.com, kamu bisa check pageranknya semua 2 dan 3. ^^ itung-itung ningkatkan traffik pengunjung. bila berkenan post komentar aja di warnadunia.com/about/
    semoga sukses bersama.
    i will coming back again
    thanks yaw. :)

     

Posting Komentar

Aliansi Petani Indonesia

Subscribe here

Lagu-lagu Perjuangan Petani Organik API

Dokumentasi